Menyiapkan Bekal Penuh Cinta Bersama Biskuit Julie’s



Temenku bilang, masa-masa single adalah waktu yang paling pas untuk seenaknya ae sama kehidupan ini. Maksudnya ya bisa tidur seenaknya, makan seenaknya, semuanya serba bebas & tidak perlu memikirkan orang lain. Tapi kalo menurutku sih, mau single atau double, hidup tetap harus dijalani dengan baik, harus tetap punya aturan apalagi untuk hal-hal basic kayak tidur, makan, bekerja maupun having fun.

Makanya, meski bisa aja beli makanan tiap hari, aku prefer nyiapin bekal aja. Lebih sehat, lebih aman, lebih hemat pula. Hoho. Namun memang harus mau mengorbankan waktu yang dimiliki. Agak repot dikit biar bisa terus komit nyiapin bekal. Ato kalo lagi hectic sekali, bisa diakalin dengan menyiapkan bekal yang super praktis, misalnya biscuit. Hayooo, siapa yang suka biscuit? Mayoritas orang lah yha. Apalagi kalo biskuitnya biscuit Julie’s.


Yap, biscuit Julie’s punya dua rasa enak. Yang pertama, Julie’s Peanut Butter. Hmm selai kacangnya tuh berasa pas, tidak terlalu manis namun tetap nikmat disantap tanpa bikin eneg. Biskuitnya juga renyah-renyah nyoi. Terus ada juga varian Chocomore yang terdiri dari biscuit cokelat & filling krim cokelat yang enak.

Giveaway Berhadiah Novel Mouth to Mouth – Christian Simamora



Uyay!

It’s time to giveaway. Aku bakal membagikan 1 eks novel Mouth to Mouth GRATIS persembahan Twigora & Bang Ino. Pasti kamu mau menikmati langsung sampe tuntas kisah Is & Jordi kan? Cus langsung aja ikutan giveawaynya. Syaratnya nda bakal susah-susah kok. I swear you, darling.

Review Mouth to Mouth – Christian Simamora


Review Mouth to Mouth – Christian Simamora

Keterangan Buku :

Judul : Mouth to Mouth
Penulis : Christian Simamora
Editor : Alit Trisna Palupi
Proofreader : Rinandi Dinanta
Desainer Sampul : Ade Ismiati Hakimah
Penata Letak : Ade Ismiati Hakimah
Ilustrasi Paperdoll dan Layout : Karen Shahna
Penerbit : Roro Raya Sejahtera (Imprint Twigora)
Tahun Terbit : Agustus 2018 (Cetakan pertama)
Tebal Buku : x + 374 hlm
ISBN : 978 – 602 – 5903 – 02 – 1
Harga: Rp95.000,-


SERINGNYA, YANG KAMU RINDUKAN HANYA KENANGAN,
BUKAN ORANGNYA.


Dear pembaca,

Ketimbang bercerita tentang isi buku, aku memilih untuk mengajukan pertanyaan sederhana yang anehnya tak semua orang tahu jawabannya: seberapa lama yang kamu butuhkan untuk melupakan mantan?

Di salah satu episode How I Met Your Mother, malah ada beberapa pendapat. Lily bilang, setengah umur relationship itu sendiri. Marshall bilang, satu minggu per bulan kalian jadian. Robin bilang, sepuluh ribu gelas minuman beralkohol—tak peduli selama apa waktu yang kamu butuhkan untuk mencapai target itu.

Ask Christian Simamora About Mouth to Mouth




Uyay. Mengawali rangkaian blogtour Mouth to Mouth di Ketimpuk Buku, aku punya kesempatan untuk mengajukan beberapa pertanyaan kepada Bang Ino seputar novel terbarunya ini. Yuk intip hasil bincang-bincang Ketimpuk Buku & babang.. :)

1. Profesi buyer seperti yang dilakukan Isodora kan masih cukup jarang ya bang, dapet inspirasi dari mana memasukkan tentang profesi ini di Mouth to Mouth?

Sejak Haute & Co. muncul di MARRY NOW SORRY LATER, udah niat pengen bikin novel dengan karakter buyer. The problem is, belum ada cerita yang cocok. nah, saat merancang plot MOUTH TO MOUTH kepikiran lagi. The rest is history.

Solo International Performing Arts (SIPA) 2018, Menikmati Pesona Solo Lebih Dekat



Terakhir kali aku berkunjung ke Solo adalah tahun 2011 lalu, namun pesona Solo susah untuk dilupakan. Meski dulu hanya berkunjung sebentar, namun kenyamanan yang Solo tawarkan sering membuat kangen. Dan rasanya bukan hanya aku yang jatuh hati pada Solo, kota yang terkenal akan ketenangan dan keramahannya ini memang terkenal unik dan sayang untuk dilewatkan. Terutama untuk kamu yang menginginkan paket wisata komplit, sejarah, budaya juga kuliner berpadu jadi satu.

Oh iya, mungkin ada juga yang lebih akrab menyebut Solo dengan Surakarta kali ya? Yap, Solo memang mempunyai dua nama, Solo & Surakarta. Dulu sekali, orang-orang sudah kepalang akrab dengan sebuah desa yang bernama Desa Sala, banyak juga yang menyebut Kraton Sala & penyebutan itu awet hingga sekarang. Nama Sala masih sering terdengar, Surakarta pun juga masih digunakan. Tapi soal urusan kenapa Sala lantas berubah menjadi Solo, rasa-rasanya aku perlu lebih banyak membaca referensi. Hehe.