Ikon Wisata Yogyakarta yang Memesona

pict source : Pixabay

Yogyakarta adalah propinsi yang mungkin bisa disandingkan dengan Bali. Keduanya kental dengan budaya leluhur dan mempunyai banyak sekali destinasi wisata. Tulisan ini membahas sekilas lima tempat wisata di Yogyakarta yang paling terkenal.


Tapi sebelumnya jangan lupa, kalau berwisata di Yogyakarta dan butuh mobil kamu bisa menyewa di Omocars. Perusahaan rental mobil Jogja ini menawarkan sewa dengan atau tanpa sopir dan tanpa uang jaminan. Mobil bisa diambil dan dikembalikan di bandara atau stasiun kereta sehingga kamu tidak perlu repot.

Alun alun Utara

Kebanyakan wisatawan memasuki Keraton Yogyakarta melalui gerbang utara. Di situlah terletak juga Alun alun Utara, sebuah tempat publik yang sibuk.

Di sisi barat alun alun berdiri dengan anggun Masjid Agung yang dibangun pada 1773. Arsitekturnya bergaya Jawa dengan atap yang berlapis lapis.


Di utara masjid, di Jl Trikora enam, ada Museum Sono Budoyo yang menjadi rumah bagi karya seni Jawa, Bali, dan Madura.

Jadi selain berjalan jalan di alun alun mencoba berbagai kuliner yang ada, kamu juga bisa mengunjungi tempat tempat wisata yang ada di sekitarnya.

Keraton Yogyakarta

Di sisi selatan alun alun terletak sebuah kompleks bangunan indah, Keraton Ngayogyokarto Hadiningrat. Dibuka untuk wisatawan setiap hari dari jam 8.30 hingga 14.00, kecuali hari Jumat tutup tengah hari sekitar jam 12 siang.

Bagian keraton yang terbuka untuk umum antara lain Pagelaran, Pelataran Kedaton, dan keraton utama. Di sini seolah waktu terhenti, para abdi dalem masih memakai kemben, dan baju tradisional Jawa dengan keris di belakang punggung.

Banyak yang bisa dilihat di keraton, antara lain ornamen yang diperkirakan desainnya berasal dari pengaruh Hindu. Ornamen itu mempunyai arti misalnya untuk menunjukkan angka tahun tertentu.

Pelataran Kedaton adalah halaman keraton yang paling penting. Tempat masuknya dijaga oleh dua raksasa berwarna perak.

Di sebelah kanan pelataran ada Gedung Kuning yang menjadi kantor dan tempat tinggal Sri Sultan. Tempat ini tertutup untuk turis. Sebuah koridor menghubungkan Gedung Kuning dengan Bangsal Kencono yang menjadi pusat dari Pelataran Kedaton.

Taman Sari

Pict source : Pixabay

Letaknya tidak jauh dari keraton, hanya sekitar lima menit jalan kaki ke arah barat daya melewati Jalan Rotowijayan, Jalan Ngasem, lalu Jalan Taman. Taman Sari dibuka setiap hari dari jam 9 pagi hingga jam 3 sore.

Tempat ini merupakan kompleks besar yang dibangun pada abad ke 18. Sebuah taman hiburan untuk keluarga raja yang berisi beberapa kolam renang, air mancur, masjid bawah tanah, dan sebuah danau buatan. Danaunya dulu digunakan untuk berperahu.

Taman Sari sempat mengalami kerusakan, namun dibangun kembali dengan bantuan dari UNESCO.

Jalan Malioboro

Jalan Malioboro terbentang 2 km dari alun alun ke utara. Jalan ini didesain oleh Hamengkubuwono I sebagai jalan seremonial. Sekarang jalan ini menjadi salah satu destinasi wisata Yogyakarta yang paling terkenal.

Sepanjang jalan banyak kulinerdan pertokoan. Diselingi becak dan dokar yang diparkir di pinggir jalan menunggu penumpang. Tidak jauh dari Malioboro ada Benteng Vredeburg yang dibangun pada akhir abad 18.

Mengunjungi Malioboro sebaiknya dilakukan di siang hari dan malam hari juga. Suasananya bakal berbeda, juga ragam kuliner yang digelar di sepanjang jalan.


Pura Pakualaman

Terletak di Jalan Sultan Agung, istana yang dibangun pada 1813 ini hanya berjarak 2,5 km, sebelah timur Keraton Yogyakarta. Meski kompleks istana ini lebih lecil tapi sangat menarik untuk dikunjungi. Buka dari jam 8 pagi hingga 5 sore, sedangkan museumnya hanya buka di hari Minggu, Selasa, Kamis dari jam 9 pagi hingga setengah dua siang.

Tidak ada komentar