Review Amora Menolak Cinta – Rainy Amanda




 

Keterangan Buku :
Judul : Amora Menolak Cinta
Penulis : Rainy Amanda
Penyunting, perancang sampul dan tata letak : Amanda Bahraini
Penerbit : Amanda Bahraini (Penerbit AB)
Tahun terbit : September 2015 (cetakan pertama)
Tebal : viii + 238 hlm
Ukuran : 14,85 x 21 cm



Blurb :

Amora :

Kalian percaya cinta? Aku tidak.

Menurutku, cinta hanyalah khayalan para penyair renaissance yang kurang kerjaan.
Jantung mereka berdebar, dan mereka artikan itu sebagai cinta.
Bibir mereka bergetar dan mereka artikan itu sebagai cinta.
Mereka susah tidur, susah makan, dan mereka artikan itu sebagai cinta.
Bahkan yang kelewat posesif dan main tangan mengartikan tindakan mereka sebagai cinta.

Padahal itu semua hanyalah reaksi kimia dari otak yang mempengaruhi kerja organ-organ tubuh kita. Bedah sedikit, suntik sedikit, hilanglah kupu-kupu dalam perut yang mereka elu-elukan itu. Apa istimewanya?

Tapi kenapa semua orang masih saja memuja cinta?

---
 
Cinta itu gak ada. Itu Cuma reaksi kimia dari otak. Efek dari reaksi memori, persepsi dan hormon. – hlm 106

Bagi Amora, cinta itu gak ada. Menurut gadis berambut kribo yang kuliah di jurusan Biologi Universitas Negeri Bandung itu, ‘jatuh cinta’ cuma reaksi kimia dari otak yang mempengaruhi kerja organ-organ tubuh.

Ia geram setengah mati saat sahabatnya, Erin, patah hati gara-gara cowok playboy blasteran Jepang, bernama Shinji. Padahal Erin cantik, punya wajah kearab-araban dan jadi incaran banyak cowok. Namun pengkhianatan Shinji sukses membuat Erin mengurai tangis dan gagal move on dalam waktu yang lama.  

Namun siapa sangka, dibalik semua penolakannya terhadap cinta dan obsesi berlebihannya terhadap ‘ajaran’ buku The Science of Love, Amora punya kisah sedih yang membuatnya susah percaya cinta. Bukan hanya soal Daniel, si cinta pertama zaman SMP yang memporak-porandakan hatinya. Namun rahasia kelam sang ayah kandung yang terkuak pada hari kematian beliau juga membuat otak Amora sungguh menolak cinta.

Tapi saat perjalanan takdir menggetarkan perasaannya terhadap seseorang yang tak seharusnya ia sukai, haruskah Amora tetap menolak cinta?

Saat Amora merasakan kupu-kupu menari di perutnya juga sensasi nyaman saat berdekatan, akankah Amora tetap menolak cinta?

Karena gue tahu bahwa di sini bukan gue aja yang butuh lo. Lo juga. Dan gue terlalu sayang sama lo untuk pura-pura gak tahu itu. – hlm 216


Yay. Ini kali pertama membaca novel karya kak Rainy Amanda. Meski diterbitkan secara indie, namun kualitasnya tak kalah dengan novel terbitan mayor. Aku menikmati ‘cara bercerita’ kak Manda yang mengalir manis. Lengkap dengan selipan ilmu pengetahuan mengenai Biologi yang terselip rapi di sepanjang cerita.

Salah satu zat yang terstimulasi saat lo merasa ‘jatuh cinta’ itu serotonin. Reaksinya bisa membuat lo hanya terfokus pada satu hal. Ada juga dopamin, efeknya sama kayak otak yang sedang dalam pengaruh kokain. – hlm 1

Tema cerita Amora Menolak Cinta ini memang unik. Bukan hanya fokus mengenai kisah asmara si Amora, juga bercerita tentang permasalahan keluarga. Ide buat nggak megang handphone selama bareng keluarga itu kayaknya keren deh kalo diterapin. Dan uhm, kikuknya Amora sewaktu harus berada di tengah-tengah ‘keluarga baru’ bisa dimaklumi kok. Rasanya emang aneh. I can feel her *pukpuk Amora. Teruuus, yang bikin novel ini khas banget dan susah dilupain ya kek yang aku singgung di atas, selipan soal Biologinya bener-bener seru.

Menyoal tokoh, tokoh-tokoh di novel ini juga cukup banyak. Selain Amora dan Shinji, juga ada Erin, Heidy, Alif, Yondi, juga papa mama dan kedua adik Amora. Karakter favoritku jatuh pada Shinji. Ihiy! Meski doi digambarkan playboy, tapi kelakunnya gak gitu kok. Dia malah manis banget. Apalagi di adegan ngajakin makan bakso. Aww! Di mana-mana, seorang badboy kalo udah jatuh cinta jadi manis banget yak.  

Cerita ini diceritakan dari sudut pandang Amora. Dalam beberapa kesempatan, kita bakal dibikin gemes dengan opini Amora tentang cinta. Kadang-kadang malah dibikin prihatin. Duh, Amora keknya banyak banget sialnya, dari rambut, keluarga, asmara. Pfffttt. Untunglah pikirannya yang kadang nyeleneh dan kelakuannya yang absurd nolong banget. Intinya sih, mau sesial apa pun, yawis dibawa happy aja.

Setting cerita Amora Menolak Cinta ini mostly di Bandung, sisanya di Jakarta. Pembaca diajak menyusuri beberapa tempat makan di Bandung, juga belanja kaen pake cara sadis. Hihi. Percakapan dengan bahasa sundanya unyu deh. Coba kalo dibanyakin porsinya. Aku kan sekalian bisa belajar bahasa sunda :D

Overall, Amora Menolak Cinta bagus dan menghibur. Pas banget dibaca buat pemilik hati-hati yang tengah patah, atau jiwa-jiwa yang ngerasa banyak sialnya. Kita bisa belajar banyak dari sosok Amora.  

3 komentar

  1. wah, berat nih kalau cinta udah dikait-kaitin sama ilmu biologi atau apalah itu hehe...nice review!

    http://petitecovered.blogspot.com/

    BalasHapus
  2. Wah, jadi penasaran ma bukunya ;D

    BalasHapus