Review You Had Me at Hello – Indah Hanaco



Keterangan Buku :

Judul : You Had Me At Hello
Penulis : Indah Hanaco
Editor : Afrianty P. Pardede
Penerbit : Elex Media Komputindo
Tahun terbit : 2015 (cetakan pertama)
ISBN : 978 – 602 – 02 – 7005 – 9
Tebal : 354 hal.
Harga : Rp 63.800,- (bisa dibeli di www.bukupedia.com)



Blurb :

Inanna mungkin masih terlalu muda untuk membuka pintu yang membawanya pada pernikahan. Namun berbagai kecerobohan membuat gadis itu tidak punya pilihan. Inanna memilih menghabiskan sisa hidupnya bersama Alistair.

Cinta berhadir begitu dia menantang mata sewarna biru es itu. Harapan dilambungkan ke langit, suatu saat nanti Inanna bisa memiliki hati si pemilik tatapan penghitung pori-pori itu. Bukankah mereka terikat sumpah di depan Tuhan?

Tapi apa jadinya saat Inanna tahu kalau Alistair cuma menganggapnya wujud kepingan masa lalu? Percayalah, cinta takkan pernah semenyakitkan itu.


Sekilas tentang You Had Me at Hello..

Pasangan itu semestinya hadiah yang berasal dari Tuhan, bukan dari manusia lain. – hal. 27

Inanna Grace dan Zora Estrid, gadis kembar bersaudara yang sudah berhasil membuat kesabaran papa mereka, Navid Kusuma, mencapai limit.  Nilai kuliah yang jelek, tingkah yang tak terkontrol, hobi belanja yang bikin mumet hingga adu jotos di klub, benar-benar membuat Navid murka. Sang papa yang biasanya penyayang ini tega mengultimatum bahwa mereka berdua harus serius menyelesaikan kuliah, tidak ada lagi pesta, kartu kredit ditarik paksa, daaaaannn ....... harus bersiap dijodohkan.

O ow!

Ina dan Zora tentu saja berharap Navid hanya bercanda, namun beberapa hari kemudian, 2 teman Navid datang berkunjung, membawa serta istri dan anak laki-laki yang hendak dijodohkan pada si kembar.

Ina yang sudah dilanda kecewa, semakin kecewa saat tau bahwa Winston yang jangkung dan berkulit terang dijodohkan dengan Zora, sedangkan Martin, si dokter yang hanya sedikit lebih tinggi dibanding Ina, dijodohkan dengannya.

Zora terlihat tak keberatan dengan jodoh yang dipilihkan Navid, sangat bertolak belakang dengan Ina. Respon yang melengkapi sekian banyak perbedaan yang dimiliki Ina dan Zora.

Ina penyuka sepakbola, sedangkan Zora menggandrungi dunia hiburan.

Ina menguasai masak memasak lauk pauk, sedangkan Zora lebih diandalkan untuk urusan membuat cake dan kue kering

Ina tak akan tahan dari godaan sepatu-sepatu cantik, sedangkan Zora adalah penggila pakaian dan sepatu.

Dan sekarang, Ina penentang garis keras sistem perjodohan yang dilakukan Navid, sedangkan Zora tidak.

Di tengah desakan ‘kawin paksa’, kesialan selanjutnya menimpa Ina. Di suatu hari, gara-gara ceroboh menerobos lampu merah, ia menabrak Coupe berwarna gelap. Selain kena semprot Vicky -sahabat sekaligus orang kepercayaan korban yang ia tabrak yang ternyata bernama ‘Alistair Valerius Damanik’, Ina juga harus menghadapi interogasi dari bapak dan ibu Damanik –orangtua Alistair.

Masalah semakin pelik, saat orangtua Alistair – si lelaki irit kata yang punya mata biru menawan itu, meminta Ina agar mau menikah dengan Alistair. Alasannya mereka hanya ingin melihat Alistair hidup bahagia di penghujung hidupnya.  

Entah apa yang sebenarnya terjadi ada Inanna, apakah permintaan Binsar memang sulit untuk ditolak? Ia ingin menghindari perjodohan dengan Martin? Atau karena sebenarnya Inanna telah tersihir mata indah Alistair? Namun yang pasti, tanpa sempat Ina pikirkan benar-benar, ia telah menyetujui tawaran untuk menikah dengan Alistair.

Ternyata, Alistair tak sekaku awalnya, ia mampu memberikan ‘cangkang baru’ yang nyaman bagi Ina.

Tapiii .. seperti yang biasa Inanna takutkan, bahwa hal-hal baik tidak terjadi begitu saja. Saat ia mulai merasakan kupu-kupu menari di perut saat bersama Alistair, pintu dari masa lalu terkuak. Menghantam perasaan Ina dengan telak. Menyakitkan.

Mampukah Inanna bertahan saat ia tau bahwa bagi Alistair, dirinya tak lebih dari sepotong puzzle masa lalu?



---

---
 


Dan menurutku You Had Me at Hello itu ..

Ihiy, kembali jatuh cinta dengan karya manis kak Indah Hanaco, You Had Me at Hello. Aku suka dengan tema yang kak Indah tawarkan di novelnya yang satu ini. Anak kembar yang berwajah mirip, kompak di banyak kesempatan, sekaligus punya banyak perbedaan. Mereka ini sangat dimanjakan oleh sang papa, Navid. Maklum, hanya mereka berdua yang Navid punya. Sang istri meninggal saat melahirkan si kembar.

Nuansa kekeluargaan kerasa banget. Navid memang tipe papa idaman, sekaligus cukup annoying dalam banyak kesempatan. Hehe. Selain itu, topik mengenai perjodohan pun cukup banyak dibahas. Pun termasuk mengenai baby blue. Eh tapi sepertinya yang paling aku suka adalah perkembangan jiwa Ina. Ina ini awalnya diceritakan semacam ga punya impian, ga minat buat nyari duit juga, soalnya puluhan tahun ia hidup nyaman dengan Zora dan papanya yang kaya raya.

Jadi ngejawab pertanyaan yang selama ini kadang usil mengusik aku, “Eh itu anak-anak orang kayaaaa banget, kira-kira mereka masih punya tujuan hidup ga ya? Ada yang mereka perjuangkan ga ya? Toh semuanya udah dimiliki.” Hihi. :D

Meski tergolong novel yang cukup tebal, namun You Had Me at Hello sama sekali tidak membosankan. Alur cerita diceritakan secara maju mundur dari sudut pandang orang ketiga. Semuanya komplit diceritakan dengan ritme yang teratur. Meski memang di bagian ending, aku sempat bertanya-tanya “lah, dilanjutin sampe sini? Kirain batas yang itu udah” wkwk.

Untuk penokohan, novel ini cukup kaya tokoh dengan karakter yang variatif. Selain tokoh utama, Ina, Zora dan Alistair. Juga ada papa Navid, bapak ibu Binsar, sahabat-sahabat Ina dan Zora –Milly dan Uci, dll. Semuanya punya peran masing-masing untuk keutuhan cerita, tidak asal tempel.

Setting cerita sebagian besar di Jakarta, namun bagian tentang Florence mampu menyita perhatian. Terutama saat si Inanna yang penggila sepatu, mengunjungi  Museum Salvotore Ferragamo. Sekilas info mengenai museum itu dan jenis-jenis sepatu pun kak Indah selipkan di sana. Hishh, bikin ngiler.  Aku sampe ngebayangin benar-benar sepatu favoritnya Ina, Kidskin.

Museum Salvotore Ferragamo : epykomene.com


 
Kidskin sandal : www.modaoperandi.com


Kidskin sandal with layered cork sole and heel covered in suede. Sepatu yang diciptakan khusus untuk Julie Garland pada tahun 1938. Sepatu dengan sol mirip rainbow cake.

Bukan kak Indah namanya kalo ga menyelipkan bagian tentang makan-makan. Beberapa menu membuat penasaran dan ngiler. Haha.  Totally ada 16 jenis makanan  enak yang kak Indah ‘ceritakan di You Had Me at Hello. Gindara steak with white sauce, Chicken charsiu with hainam rice, Apple crumble, Golden bag spring roll, Tortelin soup, Beef wellington with red sauce, Ginger creme brulle, Chili cheese nachos, Chicken cream soup, Rice bulgogi, Penne panggang keju, Lasagna gulung saus carbonara, Fetucini aglio e olio, Rigatoni spicy, Beef ravioli with tomato dan Bistecca alla florentina. Fiuuh. Pemanis cerita yang bikin lapeeerr. haha


Chili cheese nachos : www.mostlyhomemademom.com



Bistecca alla florentina : www.bucamario.com

Btw, ada juga selipan pengetahuan tentang Duchenne, senyum lebar yang mengekspos gigi dan gusi. Serta Hipofremia, yang merupakan kondisi keterbelakangan mental. Bahasan mengenai baby blue meski singkat juga cukup solutif.

Bagian favorit ..

Tingkah pola dan kelakuan absurd si kembar, Ina dan Zora.

Tentang makanannya hehe.

Teruss, ‘surga sepatu’ di Florence.

Daaaaannnn rumah menawan si Alistair.

Kebayang ga, ada rumah indah beratap kaca? Hihi. Ruangan-ruangannya pun didesain unik. Pokoknya gambaran keseluruhan rumah Alistair itu benar-benar indah dan unik. Aku curiga, jangan-jangan kak Indah ini adalah mantak arsitek, soale penggambarannya detail banget. :p

1 komentar