Review Pssst...! 5 Sahabat, 5 Negara, 5 Rahasia – Dy Lunaly




Keterangan Buku :

Judul : Pssst...! 5 Sahabat, 5 Negara, 5 Rahasia
Penulis : Dy Lunaly
Penyunting : Ikhdah Henny
Perancang sampul : Nocturvis
Ilustrasi sampul & isi : Nocturvis & Belinda C.H.
Pemeriksa aksara : Fitriana & Septi Ws
Penata Aksara : Gabriel
Penerbit : Bentang Belia
Tahun terbit : Maret 2014 (cetakan ketiga)
ISBN : 978 – 602 – 7975 – 59 – 0
Tebal : viii + 204 hlm
Harga : Rp 31.200


“Kesedihan selalu lebih gampang dilupakan jika kita memiliki sesuatu atau seseorang yang bisa disalahkan untuk semua yang terjadi. Tapi, kamu harus ingat, itu tidak membuat kamu merasa lebih baik kecuali membuat lukamu semakin dalam.” Hlm 30

Wirasana Pieter Smit a.k.a Wira. Punya masa lalu yang tidak mengenakkan. Membuatnya ‘membenci’ sosok Pappa dan Amsterdam – kota yang menurutnya merebut Pappa darinya dan mama. Wira sering berandai-andai, jika saja waktu itu Pappa memilih untuk ..

 “Berhenti berandai-andai! Masa lalu adalah masa lalu dan berandai-andai hanya mengubahnya menjadi hantu bagi masa depan.” Hlm 30

Meski mengaku menyimpan amarah pada Amsterdam, bersama 4 sahabatnya – Noura, Adhia, Jiyad dan Kalyan, Wira memilih mengunjungi Amsterdam sebagai destinasi impian. Apakah benar masih ada amarah yang tersisa setelah sekian lama waktu beranjak maju?

 “Mungkin seperti yang Oma bilang, terlalu banyak seharusnya tidak akan membawa kita ke mana-mana.” Hlm 34

Bukan hanya mengurusi polemik masa lalu, Wira yang dicap playboy sebenarnya tengah patah hati.  Ia hanya mencintai satu orang gadis dan sayangnya gadis itu mencintai orang lain. Sempurna!

“Aku mungkin nggak bisa memilih siapa yang menjadi keluargaku, tapi aku bisa memilih siapa yang menjadi sahabatku dan perjalanan ini membuatku semakin yakin kalau aku nggak salah memilih mereka.” – Wira. Hlm 38

Satria Jiyad Abyaksa a.k.a Jiyad. Jika Wira memilih Amsterdam, maka Jiyad memilih Belgia. Alasannya tak lain dan tak bukan karena 3 hal yang ia gilai --arsitektur, fotografi dan Tintin semuanya ada di Belgia. Adhia sempat protes, kenapa harus ke Belgia? Untung Noura melakukan aksi penyelamatan dengan mengingatkan bahwa Belgia itu adalah surganya cokelat.

“Dengar dulu sampai selesai, baru komentar. Lihat dulu keseluruhan gambar sebelum protes.” Hlm 41

Jiyad menyimpan rahasia. Ia diam-diam pacaran dengan Noura lebih kurang 10 bulan lamanya. Melanggar janji mereka berlima untuk tidak saling mencintai. Tapi, kalau berbicara masalah hati, siapa sih yang bisa mengendalikan? Di Belgia, ia bertekad menyudahi semua rahasia. Dengan segala resikonya.

Jujur memang tidak selalu menyenangkan karena terkadang kejujuran itu akan menyakitkan orang lain. Tapi, seorang sahabat pasti bisa memahami kejujuran itu walau terkadang membutuhkan waktu untuk menerimanya. Sahabat bukan orang yang ada ketika kamu sedih, tapi sahabat adalah mereka yang paling bahagia, lebih dari kebahagiaan yang kamu rasakan ketika melihat kebahagiaanmu. – Jiyad. Hlm 75

Dwi Noura Ramadhani a.k.a Noura. Suka membaca, penggemar jazz, nggak pernah mau menyusahkan orang lain dan mau terlihat baik-baik aja.Gadis ini memilih menjadikan Luksemburg sebagai destinasi.

Ia merencanakan pengalaman yang menyenangkan. Menyewa kabin di camping plague di Beaufort. Terletak di dataran tinggi dan dikelilingi hutan yang luas dengan formasi batu-batu alam yang menakjubkan. Wira bilang, Luksemburg itu Noura banget. Tenang dan damai, kayaknya nggak ada masalah dan ngasih kesan kalau semuanya baik-baik aja.

Siapa sangka, bahwa ternyata negara impiannya adalah Swiss. Sudah menjadi titik lemah gadis ini untuk selalu mengambil keputusan dengan memikirkan kebahagiaan semua orang.

“Momen paling cantik dari setiap cewek itu ketika dia mengenakan pakaian yang dia suka, mulai dari cutting, model, sampai warna dan merek. Sama dengan kebahagiaan, seseorang itu kelihatan paling bahagia kalau dia bahagia karena mendapatkan apa yang dia inginkan, bukan karena berhasil membahagiakan orang lain.” Hlm 99

Jiyad pun ragu dengan perasaan Noura. Dia mulai mempertanyakan, seperti apa posisinya di hati Noura? Sebagai Swiss atau Luksemburg?

 “Liburan mungkin sama dengan hidup, kita bisa merencanakan semuanya sesempurna mungkin, tapi itu bukan berarti semuanya akan berjalan seperti rencana kita. Tapi, kejutan-kejutan kecil seperti ini yang membuat liburan jadi menarik” – Noura. Hlm 114

Adhia Chandra Pratama a.k.a Adhia. Gadis cantik yang suka menari. Jatuh cinta dengan Paris, bahkan mengumpulkan foto-foto tentang Paris sedari SD. Impiannya adalah merayakan hari ulang tahun di menara Eiffel bersama orang-orang tersayang.

Kisah cinta Adhia pelik. Jatuh cinta diam-diam dengan Kalyan, tapi dicintai Wira. Bahkan ia ditembak Wira di Champs-Elysees – jalan paling cantik di dunia. Momen yang setelahnya membuat Adhia menghindari Wira karena kecanggungan yang nggak bisa dielakkan.   

“Tapi, aku mau kamu tahu sesuatu, sometimes life is like a fashion show.” Hlm 150

“Hidup orang lain yang sempurna sebenarnya nggak sesempurna yang kita lihat.” Hlm 154

Kalyan Wijaya Adiputra a.k.a Kalyan. Calon dokter, good looking, baik hati kelihatannya paling nggak bisa diharapkan tapi dia adalah andalan Adhia, selalu bisa bikin Adhia ketawa. Kalyan nggak berharap banyak kalo hubungannya dan Adhia akan lebih dari sahabat. Dia nggak pede dan merasa nggak mungkin kalo Adhia suka juga sama dia.  

Cara milih destinasi negara impian yang ia lakukan paling konyol – pake dart. :D Awalnya merencanakan ke Munich, tapi langsung berubah pikiran saat bertemu Denise. Cowok yang paling nggak punya perencanaan. :p


Pssst... ! 5 Sahabat, 5 Negara, 5 Rahasia adalah buku kedua kak Dy Lunaly yang aku baca (sebelumnya baca #CrazyLove : Mantan). Cover dan pembatas halamannya unik. Judul dan blurbnya juga bikin penasaran. Itu yang jadi sebab awal kenapa aku milih novel ini untuk dibawa pulang.

Dalam novel ini diceritakan 5 cerita dari sudut pandang masing-masing tokoh. Semua tokoh punya rahasia masing-masing yang bakal dibongkar tuntas saat perjalanan liburan berlangsung. Nah serunya, sebelum berganti mengikuti kisah tokoh demi tokoh, ada ilustrasi lucu. Selain itu ada beberapa ilustrasi yang diselipkan di tengah cerita. Semakin menenggelamkan pembaca untuk turut dalam kisah ke-lima sahabat itu.

Tokoh favorit jatuh kepada Wira. Aduh, si bule ini lovable banget, wajar deh kalo fansnya banyak ya. Tapi, ya gituuuu .. *pukpuk Wira. Kayaknya aku nggak rela deh kalo Pssst...! ga ada lanjutannya. Masih pengen lihat lanjtan cerita hidup Wira. Ayo dong kak Dy, bikin lanjutannya dong. Ditunggu loh! :D

Tapi cerita favorit nggak jatuh ke Wira, karena cerita cowok ini minim cinta-cintaan. Aku suka sama cerita romance-nya Jiyad dan Noura. Kebayang banget manisnya dari SD bareng-bareng, digendong pas pulang main layangan, sampe gede pun tetep saling sayang. Aw, mupeng pengen punya kisah macam begini.

Membaca novel ini seolah sedang diajak keliling ke lima negara. Amsterdam, Belgia, Luksemburg, Paris dan Venesia. Tidak hanya berkutat pada permasalahan masing-masing tokoh, tapi novel ini juga menyelipkan informasi bermanfaat.

Misal, aku baru tau nih kalo ternyata Pie apel termasuk salah satu makanan yang wajib dicoba kalau berkunjung ke Amsterdam. Ada juga Vondelpark, taman kota yang paling terkenal di Amsterdam. Diajak ‘keliling-keliling’ ke berbagai museum.  Ada juga info mengenai Leidspein dan Albert Cuyp Market yang ngehits dengan Stroopwafles. Wow! Abis baca novel ini makin pinter. :D

Begitu juga pas beralih ke Belgia. Kak Dy ngajak pembaca ‘makan malam’ di restoran makanan khas Belgia -- ‘t Kelderke. Menunya bikin ngiler! Ada waffle, cokelat, kentang goreng Belgia. Slruuppp.

Buat orang yang jarang piknik seperti aku, novel ini bagai oase. Di saat novel lain berkutat dengan ‘thok’ kisah cinta, aku nemu sesuatu yang lain di Pssst...! Gairah untuk jalan-jalan bareng sahabat pun berkobar saat menutup lembar terakhir novel ini.

4 dari 5 bintang untuk perjalanan seru 5 sahabat di 5 negara dengan 5 rahasia. :)

Tidak ada komentar